• Sayuran organic, dipanen tiap hari dari kebun kita, dijual kepada tamu dan konsumen yang di Bogor. Kebun ini memakai tanah kurang dari satu hektar di bagian bawa dari Vila Botani. Didukung oleh produksi kompos, berdasarkan kotoran dari kambing dan domba yang kami punya.
• Di kebun obat herbal kami menanami lebih dari 200 jenis semak lokal. Disamping itu, lebih dari 80 jenis pohon yang di arboretum berkhasiat obat. Silakan lihat sendiri dan coba jenis pilihan Anda.
• Kami antar sayuran ke rumah-rumah yang di Bogor tiap hari Selasa.
• Masakan ibu Nikmati hidangan tradisional a la Sunda, sejenis “slow food” yang dimasak oleh ibu rumah tangga dan pakai sayuran organic.
• Minuman yang sehat dan segar, termasuk kopi dan teh yang kuliner, dan berbagai seduan herbal.

Vila Botani memiliki kebun sendiri. Lebih dari setengah hektar lahan dimanfaatkan untuk kebun sayur organik. Kebanyakan sayur yang ditanam tumbuh sepanjang tahun seperti wortel, labu siam, kacang panjang, buncis, bayam, daun roket atau arugula, dan sayur-sayuran China (secim dan pak coy). Secara musiman, kami juga memanen tomat, daun bawang, berbagai sayuran untuk salad, jagung manis, kacang tanah, terong Medan, singkong beserta daunnya, dan masih banyak lagi jenisnya. Sewaktu-waktunya kami juga menanam padi organik.

Pertanian Vila Botani diurus oleh Pak Haji Agus, lelaki asal Cipanas, daerah pertanian terkenal di kawasan Puncak. Sejak 2011, Pak Haji Agus sudah menangani pertanian kami dengan sistem bagi hasil. Beliau mendapatkan keuntungan lebih besar setelah dipotong biaya kompos, benih dan gaji buruh tani. Kami hampir tidak pernah menggunakan mesin. Hasil kebun ditanam dan dipetik langsung oleh para pekerja lokal. Pak Haji sangat bangga pada sayur-sayuran hasil kebunnya.

Pada awal 2007, setelah melakukan tes, kami mendapati bahwa tanah Vila Botani sangat asam (pH tanah hanya sekitar 4.5). Untuk memperbaiki sistem pengairan dan meningkatkan retensi tanah, lahan pun dibuat bertingkat-tingkat dengan panjang delapan meter dan lebar satu meter. Batu dolomit yang telah digerus sampai halus disebarkan di area lahan dengan tambahan kompos untuk meningkatkan pH. Kandang-kandang kambing dan domba yang kotorannya kami jadikan kompos juga kami manfaatkan sebagai tempat pembuatan pupuk tersebut.

Hampir setiap hari, kami memproduksi pupuk kompos organik yang bernilai tinggi. Kami membuatnya dari rumput-rumput dan daun-daun segar serta mencampurnya dengan pelepah pisang. Kami menggunakan mesin diesel untuk mencacah rumput serta daun tadi agar proses fermentasinya lebih cepat. Kami menggabungkan kotoran serta urin kambing untuk memaksi-malkan pengikatan nitrogen dan meningkatkan kesuburan tanah.

Di Vila Botani, kami beternak kambing dan domba, bukan hanya untuk memanfaatkan kotorannya, tapi juga untuk menjual dagingnya terutama pada persiapan menyambut Idul Adha. Sepanjang 2014, ada 40 ekor kambing dan domba, tapi jumlah tersebut sudah turun sampai kurang dari 20 ekor (jumlah minimal untuk persediaan kotoran untuk kompos).

Vila Botani membudidayakan tanaman bumbu dan apotek hidup.

• Kebun tanaman bumbu berada di dua tempat di pinggir kebun organik serta di grenhouse yang di bawah Gudang Kopi. Tanaman bumbu di kebun tersebut berupa parsley, basil, rosemary, dan oregano.
• Kebun apotek hidup juga ditanam di dua tempat di dekat Vila Utama, tempat sekitar dua ratus tanaman herbal ditanam berkelompok sesuai jenisnya, dan di greenhouse yg tadi. Selain itu, sekitar 80 jenis pohon-pohon tinggi di kebun botani kami juga bisa digunakan sebagai obat. Kami juga menanam beberapa tanaman herbal di area vila utama. Sebagian besar tanaman herbal tersebut merupakan tanaman lokal dan didapat dari lingkungan atau dari Taman Herbal Sri Nganis di Bogor. Di tiap lokasi, tanaman apotek hidup ditanam sesuai famili masing-masing. Contohnya, tanaman-tanaman kecil berikut ini:
  • Zingeberaceae, famili jahe-jahean, terdiri atas 20 spesies;
  • Euphorbiaceae, famili kastuba/getah-getahan, terdiri atas 18 spesies;
  • Asteraceae, famili bunga aster atau bunga bintang atau dahlia, terdiri atas 19 spesies.
  • Aconthaceae, salah satu famili mint, terdiri atas 12 spesies.

Seperti sayur-sayuran, semua tanaman herbal ini juga dijual.

Kami menanam beragam sayuran dalam jumlah kecil setiap satu-dua minggu sekali agar dapat memanennya secara teratur. Tergantung musim, kami memanen sayur satu-dua kali seminggu. Kami sarankan agar Anda memesan lebih awal agar tidak kehabisan sayur-sayuran segar serta tanaman herbal favorit Anda.

Untuk mendapatkan layanan pesan-antar hasil kebun organik kami, silakan kontak Pak Jai atau kunjungi kami langsung di Vila Botani

Vila Botani dengan bangga menyediakan menu organik Sunda serta menu-menu lain dari berbagai daerah di Indonesia. Sebagian besar bahan makanan diambil langsung dari kebun sayur serta tanaman herbal kami. Kami bisa menjamin bahwa semua menu dipersiapkan dengan bahan-bahan terbaik. Para koki lokal yang sudah sangat mengenal resep masakan tradisional secara turun-temurun dari ibu dan nenek mereka dengan cekatan menyiapkan menu-menu lezat yang menggugah selera. Sebagian besar menu dipersiapkan dengan waktu masak yang cukup lama untuk memastikan hasil terbaik. Anda memiliki kesempatan emas mencicipi masakan ala rumah¬an setara buatan koki berkelas, pengalaman yang tentunya jarang Anda temukan di restoran biasa. Tamu adalah raja dan kami senantiasa menyiapkan menu terlezat untuk tamu. Kami akan menjamu Anda dengan berbagai macam masakan klasik Indonesia. Kalangan vege¬tarian tentunya juga dapat menikmati aneka ragam menu sayuran yang memanjakan lidah Anda.

Silakan memilih dari serangkaian menu yang kami siapkan atau pesanlah makanan favorit Anda. Pesanlah lebih awal agar para staf dapat membeli bahan-bahan yang dibutuhkan.

Pepes Ikan Mas

Ikan Mas Bakar

Ikan Mas Pesmol

Ayam Goreng

Sayur Nangka Muda

Sayur Jantung Pisang

Sayur Rebung

Sayur Lodeh dg tempe

Urab Sayuran

Cap Cay

Tumis Toge Tahu

Uleukutek Oncom Leunca

Sayur Bening Bayem Jagung

Sayur Asem

Gado-Gado

Karedok

Orang Sunda terkenal karena kecintaan mereka pada lalapan atau sayur-sayuran yang tidak dimasak. Tidak heran wilayah Bogor yang dikenal dengan kota hujan sangat hijau dan rimbun. Konon, sempat beredar bercandaan bahwa tuan rumah di Jawa Barat tidak perlu menyiapkan makanan apa-apa untuk menjamu tamu. Mereka hanya perlu menghidangkan garam dan sambal lalu mengantar para tamu ke kebun untuk melahap tanaman hijau di sana. Lelucon lain menyebutkan bahwa orang Sunda memakan segala jenis daun kecuali tiga macam: daun pintu, daun jendela, dan daun telinga.

Bagi para pencinta kuliner, Vila Botani tempat yang SEMPURNA untuk memuaskan lidah Anda dengan berbagai lalapan. Memang tidak semua daun bisa dimakan, tapi kami setidaknya menyediakan 17 macam lalapan yang bahan-bahannya dipetik langsung dari kebun kami atau dari hutan. Seratus persen organik. Di Vila Botani, lalapan bisa disantap langsung dengan sambal pedas, atau dijadikan salad yang ditambahkan daun roket, daun selada, serta tambahan minyak zaitun, cuka, atau saus jeruk nipis ala Barat. Anda juga bisa memesan daun-daun tambahan sesuai selera dan kebutuhan Anda.

Air Jeruk Nipis

Jus Jeruk Kip

Air Kelapa Muda*

Seduan Bungga Sepatu*

Seduan Chrysanthemum

Seduan Daun Mint*

Seduan Daun Sirih*

Teh Hijau

*Mohon pesan lebih awal